Copyright 2025 © GM Academy
UMKM Go Digital: Jasa Pembuatan Website UMKM, Sekolah dan Pesantren.
UMKM Go Digital: Jasa Pembuatan Website UMKM, Sekolah dan Pesantren.
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pelatihan Digital Marketing
Jasa Pembuatan Website Sekolah
Jasa Pelatihan Digital Marketing
Jasa Optimasi SEO untuk UMKM
Jasa Pelatihan Digital Marketing UMKM
Jasa Press Release Media Online
Pelatihan Digital Marketing di Sekolah
Program Magang Digital Marketing SMK dan Mahasiswa
Pelatihan Pemasaran Digital UMKM
Jasa Optimasi Digital Marketing
Jasa Optimasi Digital Marketing

Lima Modul DFL OJK 2025, Strategi Literasi Keuangan Digital

DFL OJK Modul Tubuh Pengetahuan Digital Finansial kini hadir di berbagai kampus di Padang, Malang, hingga Denpasar. Artikel investigatif ini mengulas
Jasa Pembuatan Website

Strategi Literasi Keuangan Digital untuk Generasi Kampus

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2022 meluncurkan Digital Financial Literacy (DFL) Modul Tubuh Pengetahuan Digital Finansial.

Program ini berangkat dari kebutuhan literasi finansial yang semakin mendesak di era serba digital. Meski indeks inklusi keuangan Indonesia terus meningkat, gap antara pemahaman literasi dan praktik masih lebar.

Kampus dipilih sebagai basis distribusi modul, bukan tanpa alasan. Generasi muda, terutama mahasiswa, dianggap sebagai agen perubahan yang nantinya akan masuk dunia kerja, bisnis, dan ekonomi digital.

“Kalau literasi finansial tidak ditanam sejak di bangku kuliah, risiko kesalahan finansial akan terus terjadi,” ungkap Nadia Kurnia, staf OJK Regional Denpasar, saat ditemui tim investigasi kami.


Apa Saja Isi Lima Modul DFL OJK?

DFL OJK Modul Tubuh Pengetahuan Digital Finansial terdiri dari lima modul utama yang dirancang untuk menjawab tantangan literasi di kalangan generasi digital:

Modul 1 – Pengantar Literasi Keuangan Digital

-Menjelaskan konsep dasar keuangan digital, mulai dari e-wallet, mobile banking, hingga investasi online.

-Fokus pada pemahaman risiko keamanan siber.

Modul 2 – Manajemen Keuangan Pribadi di Era Digital

-Menekankan budgeting berbasis aplikasi keuangan.

-Memberi studi kasus mahasiswa yang terlilit utang paylater.

Modul 3 – Produk & Layanan Jasa Keuangan Digital

-Membahas fintech lending, P2P lending, dan layanan bank digital.

-Membedakan produk legal berizin OJK dan ilegal.

Modul 4 – Perlindungan Konsumen Digital

-Mengajarkan hak dan kewajiban konsumen di ranah digital.

-Cara melaporkan penipuan fintech ilegal.

Modul 5 – Strategi Investasi Digital

-Panduan praktis berinvestasi aman di reksadana online, saham digital, dan emas digital.

-Fokus pada prinsip “kenali risiko sebelum menanam modal”.

“Kelima modul ini kami susun untuk membentuk tubuh pengetahuan utuh, bukan parsial,” kata Dr. Riza Pratama, salah satu penyusun modul DFL OJK.


Penyebaran di Kampus, Dari Padang hingga Denpasar

Sejak 2023, DFL OJK mulai menggulirkan program ini di berbagai kota. Padang, Malang, dan Denpasar menjadi tiga contoh pilot project.

-Padang
Modul digunakan di Universitas Negeri Padang sebagai mata kuliah tambahan dalam program kewirausahaan. Respon mahasiswa cukup tinggi karena banyak yang sudah berinteraksi dengan aplikasi pinjaman online.

-Malang
Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan OJK. Modul dipakai dalam workshop “Mahasiswa Cerdas Finansial Digital”.

-Denpasar
Bali yang menjadi pusat pariwisata digital menjadikan literasi keuangan digital sangat relevan. Kampus-kampus di Denpasar menekankan modul perlindungan konsumen karena kasus penipuan fintech ilegal sering terjadi.

Menurut catatan investigasi kami, distribusi modul masih terbatas pada kota-kota besar. Desa-desa sekitar kampus justru belum banyak disentuh.

“Kami baru menjangkau mahasiswa, padahal masyarakat sekitar juga butuh,” ujar Agung Satria, dosen Universitas Udayana.


Efektivitas, Hasil Survei Pengguna

Bagaimana efektivitas modul ini? Tim kami mengumpulkan data dari survei internal OJK dan wawancara langsung dengan pengguna.

-Survei OJK 2024 terhadap 1.200 mahasiswa di tiga kota (Padang, Malang, Denpasar) menunjukkan:

-82% mahasiswa merasa lebih percaya diri mengelola keuangan digital.

-67% mahasiswa mulai menggunakan aplikasi pencatat keuangan.

-45% mahasiswa yang sebelumnya tergoda pinjaman online ilegal kini lebih selektif.

Namun, survei lapangan kami menemukan tantangan:

-Mahasiswa di luar kota besar kesulitan mengakses modul digital karena keterbatasan internet.

-Materi modul masih dianggap “teoritis” oleh sebagian peserta. “Bagus sih, tapi kadang terlalu jauh dari realita mahasiswa yang sehari-hari hidup pas-pasan,” kata Dewi, 21 tahun, mahasiswi asal Malang.


Pengetahuan Digital Finansial di ruang kelas

Cerita dari Malang

Di sela investigasi, kami bertemu Andika (22 tahun), mahasiswa asal Trenggalek yang kuliah di Malang. Sebelum mengikuti modul, ia pernah terjebak utang aplikasi paylater hingga Rp4 juta.

“Awalnya buat beli laptop, tapi terus-terusan kebablasan. Baru sadar setelah ikut kelas DFL, ternyata ada cara ngatur prioritas pengeluaran,” ceritanya.

Kini Andika menggunakan aplikasi budgeting yang direkomendasikan dalam modul dan berhasil melunasi utangnya dalam enam bulan.

Cerita seperti Andika menunjukkan bahwa modul ini bukan sekadar teori, tetapi bisa mengubah perilaku finansial nyata.


Kritik dan Celah Program

Meski efektif, ada beberapa kritik dari akademisi dan peserta:

-Keterbatasan Jangkauan: Fokus masih di kampus besar, padahal mahasiswa kampus swasta kecil juga berisiko.

-Konten Masih Top-down: Modul didesain oleh regulator tanpa banyak melibatkan pengalaman langsung mahasiswa.

-Evaluasi Jangka Panjang: Belum ada studi yang mengukur apakah literasi ini bertahan setelah mahasiswa lulus.

“Kalau OJK mau serius, modul harus adaptif. Bukan hanya presentasi satu arah, tapi lebih interaktif dengan simulasi nyata,” ujar Prof. Lestari, pakar keuangan Universitas Padang.

DFL OJK Modul Tubuh Pengetahuan Digital Finansial telah menjadi terobosan penting dalam literasi keuangan digital di kalangan mahasiswa.

Lima modul inti mencakup aspek penting dari pengelolaan keuangan digital, perlindungan konsumen, hingga investasi.

Distribusi di kampus Padang, Malang, dan Denpasar menunjukkan hasil positif, terbukti dari meningkatnya kepercayaan diri mahasiswa dalam mengelola keuangan digital.

Namun, tantangan masih ada: keterbatasan jangkauan, konten yang perlu lebih membumi, dan evaluasi jangka panjang.

Jika OJK berhasil mengatasi celah tersebut, maka modul ini bisa menjadi standar literasi finansial digital nasional.

umkmgodigital.web.id
Jasa Pembuatan Website
Jasa Press Release Media Online
Jasa Pembuatan Website UMKM
Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM
PixxelPro Digital ID