Copyright 2025 © GM Academy
UMKM Go Digital: Jasa Pembuatan Website UMKM, Sekolah dan Pesantren.
UMKM Go Digital: Jasa Pembuatan Website UMKM, Sekolah dan Pesantren.
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pelatihan Digital Marketing
Jasa Pembuatan Website Sekolah
Jasa Pelatihan Digital Marketing
Jasa Optimasi SEO untuk UMKM
Jasa Pelatihan Digital Marketing UMKM
Jasa Press Release Media Online
Pelatihan Digital Marketing di Sekolah
Program Magang Digital Marketing SMK dan Mahasiswa
Pelatihan Pemasaran Digital UMKM
Jasa Optimasi Digital Marketing
Jasa Optimasi Digital Marketing

Rahasia Investasi Warren Buffett & Prinsip Saham Jangka Panjang

Temukan rahasia sukses Warren Buffett melalui kebiasaan membacanya yang luar biasa dan prinsip investasi bijak yang bisa diterapkan siapa saja.
Jasa Pembuatan Website

Rahasia Investasi Warren Buffett, Kebiasaan Membaca, Prinsip Saham Jangka Panjang,  untuk Inspirasi Anak Muda Indonesia

Nama Warren Buffett tidak pernah lepas dari perbincangan ketika membicarakan investasi.

Dijuluki “Oracle of Omaha”, pria kelahiran 1930 ini berhasil membangun kerajaan bisnis bernama Berkshire Hathaway yang kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.

Namun, yang menarik bukan hanya kekayaannya, melainkan gaya hidup dan kebiasaan unik yang membuatnya berbeda.

Buffett dikenal sederhana, tetap tinggal di rumah lamanya di Omaha, dan lebih memilih membaca buku serta laporan keuangan ketimbang mengejar gaya hidup mewah.

Salah satu kunci sukses Buffett yang sering diabaikan orang adalah: membaca setiap hari.

 

Kebiasaan Membaca “Saya Menghabiskan 80% Waktu untuk Membaca”

Dalam banyak wawancara, Buffett pernah berkata:

“Saya membaca sekitar 500 halaman per hari. Pengetahuan itu menumpuk, seperti bunga majemuk dalam investasi.”

Pernyataan ini bukan sekadar retorika.

Buffett memang dikenal menghabiskan sebagian besar harinya untuk membaca—buku, laporan tahunan perusahaan, artikel finansial, hingga majalah bisnis.

Kebiasaan ini membentuk kerangka berpikir kritis dan fondasi pengambilan keputusan.

Ia tidak membuat keputusan investasi berdasarkan spekulasi atau tren pasar, melainkan dari pemahaman mendalam yang dibangun melalui data dan literatur.

Psikolog bisnis menilai bahwa kebiasaan membaca Buffett memperkuat growth mindset, yaitu keyakinan bahwa kemampuan bisa berkembang lewat usaha dan pengetahuan baru.

 

Prinsip Investasi Bijak ala Buffett

Buffett bukan hanya investor, ia adalah filosof investasi. Prinsip-prinsipnya sederhana, tetapi terbukti tahan uji waktu. Berikut beberapa di antaranya:

Berinvestasi pada Bisnis yang Dipahami
Buffett tidak pernah membeli saham hanya karena populer. Ia hanya berinvestasi pada bisnis yang ia pahami modelnya.

Misalnya, Coca-Cola, American Express, dan Apple—perusahaan dengan produk nyata yang digunakan banyak orang.

Fokus pada Nilai, Bukan Harga
“Price is what you pay, value is what you get.” Buffett percaya bahwa harga saham bisa naik-turun, tapi nilai perusahaanlah yang penting.

Ia selalu mencari perusahaan dengan fundamental kuat, meski harga saham sedang murah.

Investasi Jangka Panjang
Buffett terkenal dengan prinsip “buy and hold”. Ia bisa menyimpan saham selama puluhan tahun, karena percaya pada kekuatan compounding (bunga berbunga).

Disiplin dan Kesabaran
Ia tidak terburu-buru masuk pasar. Buffett pernah berkata: “Pasar saham adalah mekanisme untuk memindahkan uang dari orang yang tidak sabar ke orang yang sabar.”

 

Investigasi Mengapa Kebanyakan Investor Gagal Meniru Buffett?

Meskipun prinsip Buffett terdengar sederhana, banyak investor gagal menirunya. Kenapa?

Kurang Membaca & Riset
Sebagian besar orang lebih suka mencari tips cepat di media sosial atau mengikuti rekomendasi influencer keuangan.

Padahal, Buffett menghabiskan sebagian besar waktunya untuk riset.

Mentalitas Cepat Kaya
Investor pemula sering ingin hasil instan. Mereka lebih tergoda masuk ke saham “gorengan” atau kripto tanpa dasar kuat.

Buffett sebaliknya, justru menghindari spekulasi.

Kurangnya Kesabaran
Sifat ingin cepat ambil untung membuat banyak orang menjual saham saat harga naik sedikit. Padahal Buffett justru menikmati pertumbuhan jangka panjang.


Kisah Anak Muda Indonesia yang Terinspirasi Buffett

Di balik nama besar Buffett, ada banyak kisah anak muda Indonesia yang berhasil meniru sebagian prinsipnya.

Sebut saja Rizky (24 tahun), seorang karyawan swasta di Jakarta.

Ia mulai berinvestasi di reksadana sejak kuliah setelah membaca buku “The Intelligent Investor” karya Benjamin Graham—mentor Buffett.

Rizky menyisihkan 20% gajinya tiap bulan untuk investasi.

Awalnya ia sempat tergoda ikut tren saham populer, tetapi mengalami kerugian. Dari pengalaman itu, ia belajar kembali ke prinsip Buffett:

pahami bisnisnya, sabar, dan jangan ikut-ikutan.

Kini, portofolio Rizky sudah tumbuh signifikan. Ia tidak hanya punya tabungan, tetapi juga aset produktif yang terus berkembang.

“Kebiasaan Buffett membaca setiap hari saya terapkan dengan rutin membaca laporan keuangan sederhana dan artikel ekonomi.

Dari sana saya merasa lebih percaya diri mengambil keputusan investasi,” kata Rizky.

Kisah Rizky membuktikan bahwa prinsip Buffett bisa diterapkan siapa saja, bahkan anak muda Indonesia.

 

Insight Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Belajar dari Warren Buffett tidak hanya soal saham atau uang. Ada tiga insight utama yang bisa dipetik:

Membaca adalah Investasi Diri
Pengetahuan yang diperoleh dari membaca akan menjadi modal intelektual untuk menghadapi perubahan zaman.

Investasi Bukan Tentang Cepat Kaya
Kesuksesan finansial butuh waktu, kesabaran, dan kedisiplinan. Buffett butuh puluhan tahun membangun kekayaannya.

Hidup Sederhana Membawa Fokus
Meski miliarder, Buffett tidak hidup berlebihan. Ia justru fokus pada hal esensial: ilmu, investasi, dan keluarga.

umkmgodigital.web.id
Jasa Pembuatan Website
Jasa Press Release Media Online
Jasa Pembuatan Website UMKM
Pelatihan Digital Marketing untuk UMKM
PixxelPro Digital ID